Postingan

SEPOTONG JINGGA UNTUKMU

Ingatkah kekasihku Sepotong jingga kutitipkan dihatimu Jingga dari senja yang lengah              Karena Hujan kemarin yang gelisah Serta malam yang berkesah Berhentilah resah kekasihku Kisahku sudah dimakan malam dan dimakamkan angin.              Sekarang Ambilah sepotong jingga dihatimu bukalah lipatannya Kamu akan temukan hatiku di dalamnya Itulah aku Itulah hatiku Yang begitu mencintaimu -katakatakubuatmu//Nov3017//Satrio-

MISA LATIN TRADISIONAL

Gambar
Tentang Misa bentuk Luar Biasa (Forma Ekstraordinaria) atau yang disebut juga Traditional Latin Mass (TLM)/Misa Tridentina/Usus Antiquor. Misa Tridentine adalah tata cara perayaan Ekaristi yang dirayakan oleh Gereja Roma sebelum Konsili Vatikan II, yang dipromulgasikan setelah Konsili Trente (1545-1563). Liturgi Misa Tridentina sendiri telah masuk dalam edisi 1570-1962 didalam Roman Missal, berdasarkan Bulla Quo Primus oleh Paus Pius V. Selanjutnya, Paus Emeritus Benediktus XVI dalam surat apostoliknya, Summorum Pontificum menegaskan bahwa pada intinya, yang dikehendaki oleh Konsili Vatikan II adalah agar penghormatan yang khidmat dari penyembahan ilahi harus diperbaharui dan disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan di masa mendatang. Sehingga, harap diketahui bahwa kedua Tata Perayaan Ekaristi Tridentine maupun Novus Ordo merupakan Tata Perayaan Misa yang sah dalam Gereja Latin. Paus Em. Benediktus XVI sendiri melalui Summorum Pontificum tahun 2007 juga memberikan kemungkinan ke

PERKAWINAN

Gambar
Inilah yg disampaikan St. Yohanes Kristosomus ttg perkawinan, tp tentang kesetiaan dalam perkawinan. Pahamilah bahwa setia pada pasanganmu yg setia, seharusnya mudah, meski banyak pula yg jatuh. Namun sesungguhnya Imanmu diuji dalam kesetiaan terhadap pasanganmu yg tidak setia padamu, yg menyakitimu atau bahkan meninggalkanmu (pasangan yg sah yg disatukan oleh Tuhan sendiri). Kesetiaan seperti ini, dan dengan menyatukan penderitaanmu dengan sengsara Kristus yg disalib, akan m embuatmu menjadi PartnerNya dalam karya untuk keselamatan jiwa-jiwa. Bandingkan dengan Lukas 6:32-36 "Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang

SEBUAH KONSEP TEATER

Gambar
'Tuk Umbul' Theatre Project Pesanggrahan Warungboto atau yang lebih dikenal oleh warga sekitar dengan sebutan ‘Tuk Umbul’ merupakan sebuah bangunan tua peninggalan era kasultanan Hamengkubuwono II. Bangunan yang tercatat sebagai salah satu bangunan warisan peninggalan budaya di dinas kepurbakalaan Yogyakarta ini,nasibnya tidak seberuntung situs-situs bersejarah sejenisnya seperti Taman sari dan Kraton. Selain tempatnya yang tidak terlalu luas, sebagian besar dari struktur bangunan sudah menjadi reruntuhan. Letaknya yang berada dipinggir jalan tidak membuat tempat ini dikenal luas oleh masyarakat Yogyakarta walaupun sebenarnya tempat ini menyimpan catatan sejarah penting bagi kota tersebut. Di Yogyakarta cukup banyak bangunan bersejarah yang mengalami nasib serupa dengan pesanggrahan Warungboto, hal ini membuat kami Kelompok Belajar Teater KOBAR Yogyakarta mencoba menggagas sebuah perwujudan teater yang berangkat dari 'Ruang/bangunan' dan dalam ha

SEDETIK PAGI

INGIN KUCIUMI BIBIRMU YANG PENUH DENGAN LUKISAN TELANJANG MAHAKARYA-KU TAPI SURUT T'LAH MENGHASUT SEDETIK PAGI KEMUDIAN KEKASIH-KU MATI... - SATRIO - SUATU MARET DI UJUNG BULAN

PERCAKAPAN DI BAWAH BULAN

WAH MATAMU ... MEMANG INDAH DARI SITU KUBACA BANYAK TENTANG DUNIA DUNIA ... YA, DUNIA LALU KENAPA KAMU TERTAWA AKU BERKATA DUNIA KAMU TERTAWA AKU BILANG TUHAN KAMU BILANG TUAN DI PER-TUAN-KAN ATAU DI PER-TUHAN-KAN KITA BERDUA TERTAWA KAMU MEMANG MANIS dan  BAHKAN EROTIS KAMU MENYELA "BUKAN EROTIS TAPI EKSOTIS" KEMBALI  AKU BILANG TUHAN KAMU BILANG TUAN DI PER-TUAN-KAN ATAU DI PER-TUHAN-KAN KITA HENDAK TERTAWA, TAPI KUPIKIR LAGI SEBAIKNYA KITA HENTIKAN PERCAKAPAN INI ATAU BELATIKU MENANCAP DI ANTARA DADA INDAHmu ITU. - SATRIO - SUATU MARET DI UJUNG BULAN

PENDIDIK YANG MENGENAL DAN MEMBERDAYAKAN

 (KAJIAN TENTANG LEARNED HELPLESSNESS DAN ANAK TINGGAL KELAS) Pengantar Masih sangat kuat diingatan, ketika di SMP hingga SMA, saat menjelang ulangan matematika atau pelajaran lain yang berhubungan dengan angka, seperti akuntansi ataupun ekonometri . S aya cenderung untuk menyerah dan lebih memilih untuk mengabaikannya . Sikap antipati itu terbawa hingga saat hendak memilih jurusan kuliah, saya memilih jurusan yang tidak banyak berurusan dengan angka-angka. P ikiran dan perilaku seakan sudah terprogram untuk menyerah ketika berhadapan dengan soal yang berhubungan dengan angka ataupun simbol-simbol. Saya yakin , hal ini juga banyak terjadi pada orang lain . M ungkin pada anda sendiri, anak anda, keponakan atau mungkin jika anda seorang guru , hal ini juga terjadi pada murid anda. Learned Helplessness Bagaimana sikap ‘menyerah’ atau merasa ‘tidak berdaya’ ini bisa terprogram? Dalam kasus saya dan angka, saya sendiri sudah bisa melacak, bahwa hal ini terkait dengan pengala

SINEMA TV UJANG PANTRY 2 ’POTRET NAJIS KAUM KAPITALIS’

24 hari setelah Mayday ’peringatan hari buruh internasional’, tepatnya hari Minggu tanggal 25 Mei 2008, sekitar pukul 8 malam saya menonton sebuah sinema tv di AnTV, dan berikut tulisan saya yang terinspirasi dari film tersebut; ‘sudah 3 tahun perusahaan ini bertahan hidup dari subsidi silang perusahaan lain yang satu grup dengan kita, dan sekarang perusahaan ini sedang membutuhkan pengorbanan untuk dapat terus bertahan’ kata pak Handoko. ‘tapi kenapa kita yang dikelas bawah yang harus dikorbankan bukan dari manajemen atau dari HRD misalnya. Jawab Ujang, ‘yah karena kalau kita mengadakan pemotongan tunjangan untuk kelas menengah ataupun atas, jumlah mereka sedikit sehingga tidak terlalu berpengaruh bagi perusahaan tapi kalau pemotongan tunjangan kesehatan bagi kelas bawah, jumlahnya paling besar sehingga sedikit banyak akan membantu perusahaan ini, ’ maaf kalau ini terdengar kasar, terus terang saja orang-orang yang mempunyai kemampuan dan posisi di tingkat eksekutif, sangat sulit d

LSM-LSM DI SURABAYA, BERSEKOLAHLAH ...

LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat atau dalam istilah kerennya dikenal sebagai Non Government Organization (NGO) merupakan bagian dari ‘stakeholder’ yang mampu melakukan kajian-kajian praktis, ilmiah dan juga terstruktur dalam menanggapi isu-isu yang menjadi bidang kerjanya seperti; masalah lingkungan, politik, kesehatan dan lain-lain. Saat ini di Surabaya sudah ada puluhan bahkan ratusan LSM yang didirikan, sehingga LSM sudah bisa menjadi kekuatan politik dalam artian mampu mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik/kebijakan publik yang diambil oleh pemerintah dan lebih jauh lagi mampu menggerakkan massa dalam proses penyadaran terhadap isu tertentu dan kemudian menyusun tindakan-tindakan praktis yang melibatkan massa dalam jumlah besar, semisal sebuah LSM lingkungan di suatu daerah dalam kerja-kerjanya yang terstruktur dan ilmiah akhirnya mampu membuat masyarakat disekitarnya untuk mengelola sampah menjadi pupuk kompos sehingga bisa mengurangi timbunan sampah dan sekaligus member

Lelaki yang begitu mencintai hujan.

Lelaki itu masih setia menunggui hujan . Pisau belati yang dicuri dari pamannya masih digenggamnya erat. Matanya masih menuju timur. Mencari pertanda kalau-kalau, ia muncul lagi. Tidak peduli walau gelap, basah dan dingin. Ia masih setia menunggui hujan. “kalau-kalau pagi kembali dan menenteng matahari di lengannya, aku harus membunuhnya!”, pikirnya. Sekilas waktu tetap berjalan dan pagi berulang. Benar matahari tetap saja dibawanya. Dengan senyumnya yang sinis matahari itu menatap sang lelaki. Sembari membuyarkan malam, ia pun menampar hujan. Menjadikannya embun yang luruh hingga berselingkuh dengan rerumputan. Lelaki itupun tersentak. Ditelannya kantuk sebagai sarapannya pagi itu. Matanya nanar menatap matahari yang sudah mengusir hujan darinya. Kemudian ia pun berlari menuju timur, diacungkan pisaunya kepada matahari itu. “aku akan membunuhmu…!”, teriaknya.> Inilah kisah lelaki itu, lelaki yang sangat mencintai hujan dan begitu ingin membunuh matahari.   Satrio, - Malam di Atas